Makalah Akidah Akhlak Dalil Tentang Q.S. Az-Zumar [39]: 67-68



Makalah Akidah Akhlak
Dalil Tentang  Q.S. Az-Zumar [39]: 67-68



DISUSUN OLEH
1.    Ahmad Husein Abdul Hamid
2.    Ahmad Dzul Jalaali
3.    Ahmad Shobirin Mukti
4.    Gilang Akbar Hidayat
5.    Gilang Eka Agustian
6.    Hendra Saputra
7.    Kelpin Dwi Amanda
8.    R.A Nursiwan


Guru Pembimbing
Tasmirah, S.Ag.
MTs Negeri Muara Enim
Tahun Ajaran 2016/2017

Kata Pengantar :

AssalamualaikumWarrahmatullahiWabarakatuh

Kami tidak lupa memanjatkan puji syukur kepada  Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, sehingga makalah Akidah Akhlak  tentang Surah Az-zumar Ayat  [39]:67-68 Ini akhirnya dapat terselesaikan. Kami mohon maaf kepada pembaca apabila ada penulisan yang kurang tepat dan tutur kata yang tidak berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga kami mendapatkan amal jariyah karena Makalah ini . Aamiin.











Dalil Dan Terjemahan Q.S Az-zumar [39] : 67-68
1.    Q.S Az-zumar [39] : 67

Description: C:\Documents and Settings\adm\My Documents\Downloads\39_67.png
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.”

2.    Q.S Az-zumar [39] : 68

Description: C:\Documents and Settings\adm\My Documents\Downloads\39_68.png


“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”






Penjelasan Q.S Az-zumar [39] : 67-68
1.    Penjelasan Q.S. Az-zumar [39]:67
(Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya) yakni mereka tidak mengenal Allah dengan pengenalan yang sebenarnya; atau, mereka tidak mengagungkan-Nya dengan pengagungan yang sesungguhnya sewaktu mereka menyekutukan-Nya dengan selain-Nya (padahal bumi seluruhnya) lafal ayat ini menjadi Hal dan maksud dari lafal Jamii'an ialah bumi yang berlapis tujuh itu (dalam genggaman kekuasaan-Nya) maksudnya berada di dalam kekuasaan dan tasharuf-Nya (pada hari kiamat dan langit digulung) dilipat menjadi satu (dengan tangan kanan-Nya) yakni dengan kekuasaan-Nya (Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan) bersama-Nya.Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya*. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi dia dari apa yang mereka persekutukan.
*ayat Ini menggambarkan kebesaran dan kekuasaan Allah dan Hanya dialah yang berkuasa pada hari kiamat.
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi –menurutnya, hadits ini shahih yang bersumber dari ‘Abbas bahwa seorang Yahudi lewat di depan Nabi saw. dan bertanya: “Bagaimana pendapatmu (Islam), hai Abul Qasim, tentang Allah yang meletakkan langit, bumi, air, serta gunung-gunung seperti yang kita lihat sekarang ini?” Maka turunlah ayat ini (az-Zumar: 67) yang menegaskan bahwa orang-orang Yahudi tidak menghormati Allah sebagaimana mestinya, yaitu bahwa bumi dan langit ada di Tangan kekuasa Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari al Hasan bahwa pada suatu pagi kaum Yahudi memperhatikan dan menganalisis tentang kejadian langit, bumi, dan malaikat, lalu mengambil kesimpulan yang tidak sesuai dengan keagungan Yang menciptakannya. Ayat ini (az-Zumar: 67) turun sebagai keterangan ihwal keagungan Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id bin Jubair bahwa kaum Yahudi memperbincangkan sifat Rabb tanpa menggunakan ilmu pengetahuan yang seharusnya. Maka Allah menurunkan ayat ini (az-Zumar: 67) sebagai keterangan bahwa bumi dan langin di bawah kekuasaan Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari ar-Rabi’ bin Anas bahwa ketika turun ayat…wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardl…(… kursi Allah meliputi langit dan bumi…)(al-Baqoroh: 255), ada orang-orang yang bertanya: “Ya, Rasulullah, kursi itu (bentuknya) begini, lalu bagaimana dengan Arasy?” Maka Allah menurunkan ayat ini (az-Zumar: 67) sebagai gambaran bahwa Allah Maha Suci dan Maha Mulia dari segala persamaan.


2.Penjelasan Q.S. Az-zumar [39]:68
(Dan ditiuplah sangkakala) pada tiupan yang pertama (maka matilah) artinya mati mendadaklah (siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah) yaitu para bidadari, para pelayan surga dan selain keduanya. (Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka) yakni semua makhluk yang telah mati itu (berdiri seraya menunggu) apa yang bakal diputuskan terhadap diri mereka.
Pada saat itu, dengan pasti, akan ditiup sangkakala (shûr). (1) Maka seketika matilah semua yang ada di langit dan bumi, kecuali makhluk yang dikehendaki Allah untuk mati pada waktu lain kelak. Kemudian, sangkakala itu ditiup kembali. Serta merta semua akan bangkit kembali dari kuburnya menanti apa yang akan dilakukan Allah pada diri mereka. (1) Kata "shûr" berarti "bûq": ('terompet'). Terompet yang dimaksud dalam ayat ini adalah terompet dari alam gaib yang tidak dapat kita ketahui bentuk dan hakekatnya.
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menakut-nakuti mereka dengan keagungan-Nya, maka Dia menakut-nakuti mereka dengan keadaan pada hari Kiamat, mentargib (memberikan dorongan) dan mentarhib mereka (menakut-nakuti).
Sangkakala adalah qarn (tanduk) yang besar, tidak ada yang mengetahui besarnya kecuali Penciptanya dan makhluk yang diberitahukan Allah, lalu malaikat Israfil ‘alaihis salam meniupnya. Ia adalah salah satu malaikat yang didekatkan, salah satu malaikat pemikul ‘Arsy. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Karena begitu keras dan dahsyat suara itu.
Yaitu orang-orang yang diteguhkan Allah saat ditiup sangkakala sehingga tidak mati.
Yaitu tiupan kebangkitan.
Dalam keadaan sudah sempurna fisiknya bersama ruhnya yang sebelumnya sebagai tulang belulang.







Kesimpulan
Allah Telah membuat tanda tanda datangnya Hari Kiamat melalui surah Az-zumar ayat 67-68. Hari kiamat terjadi karena perbuatan manusia yang tidak mengagungkan Allah, Sehingga Allah murka. Allah SWT. Akan medatangkan Hari Kiamat di kemudian hari. Allah juga membuat tanda tanda Hari Kiamat melalui Surah Az-Zumar, salah satunya adalah ditiupnya sangkakala merupakan tanda terbesar terjadinya Hari Kiamat. Surat ini merupakan Peringatan yang besar bagi umat manusia agar manusia taat kepaa Allah.













Daftar Pustaka

Kelvindwikaty.blogspot.com

Komentar........

Lebih baru Lebih lama