Muara Enim, 2 Desember 2015
Kelpin Dwi Amanda
Kelas VIII B MTs Negeri Muara Enim
Jl. Bambang Utoyo No.35 Muara
Enim
Kepada Yth
Muhammad
Faiz Sabilillah
Jl. Mayor Ruslan No. 02 Muara Enim
Dengan hormat,
Faiz,
saya akan menyampaikan keadaan kampung halaman saya di Kelurahan Muara Enim sebagai
rasa berbagi pengetahuan saya di kampung saya. Kelurahan Muara Enim adalah kelurahan
yang terdiri dari 7 kampung halaman dari kampung 2 sampai sampai kampung 8.
Saat musim hujan tiba, Sungai lematang di Kelurahan Muara Enim menjadi keruh atau berwarna coklat dan membuat
banyak sampah-sampah iyang tercemar dan sungainya
menjadi dalam, tapi masih ada anak-anak yang mau melompat terjun ke sungai dari
jembatan rel kereta api untuk bersenang-senang. Di jembatan itu ada anak yang mati tertabrak kereta api lalu
terjatuh ke sungai akhirnyapun tewas Enim. Warga Kelurahan Muara Enim kampung 2
dan 3 setiap minggunya melakukan jaga malam agar aman dari bahaya.. Di
Kelurahan Muara Enim terdapat tujuh tempat beribadah mayoritas umat muslim. Di
kampung 8 terdapat perpustakaan untuk
para pembaca untuk rmengambil ilmu dari buku, disana juga terdapat alat-alat
hiburan bagi anak remaja seperti, ayunan, luncuran, alat-alat fitness,, dll. Kelurahan
Muara Enim dahulu juga adalah tempat nenek moyang kita bertempur melawan bangsa
Belanda. Di Kelurahan Muara Enim
terdapat banyak kebun yang panennya seperti, buah-buahan,
kacang-kacangan, padi, sayuran, dan tanaman obat. Penduduk Kelurahan Muara Enim
sering sekali melakukan hubungan dagang dan para ibu-ibu selalu melakukan kegiatan
arisan atau PHK. Nenekku juga seorang petani, dia juga membudidayakan tanamannya seperti, jagung,
buah manggis,buah kopi,buah naga, buah rambutan, buah papaya, dll.
Sekian surat dari saya tentang kampung saya di Kelurahan Muara Enim,
mudah-mudahan akan mendapat pengetahuan yang berharga untuk kita.
Surat ini saya sampaikan dan saya
ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Temanmu