Makalah IPA
Oleh
1.Ahmad Shobirin Mukti
2. Kelpin Dwi Amanda
3. Muhammad Shafa Zauhair Adinata
4. Melia Zahra
5. Oksri
6. Septi Hariani
2. Kelpin Dwi Amanda
3. Muhammad Shafa Zauhair Adinata
4. Melia Zahra
5. Oksri
6. Septi Hariani
7. Tegariatul Pakamia
MTs Negeri Muara Enim
Tahun Ajaran 2015/2016
Tahun Ajaran 2015/2016
Guru
Pembimbing
Sri Maulina S.Pd
Kata
Pengantar
Kami tidak lupa memanjatkan puji syukur
kepada Allah SWT.
Yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga makalah IPA
Ini
akhirnya dapat terselesaikan. Kami mohon maaf
apabila ada penulisan yang kurang tepat dan tutur kata
yang tidak berkenan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua da
semoga kami mendapatkan hasil yang besar. Amin.
Alat Optik
Cermin
dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman bagi
pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang
bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat
optik.
Mata
Salah satu alat optik alamiah yang
merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di dalam mata
terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal.
Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan
oleh cairan di depan lensa. Cairan ini dinamakan aqueous humor.
Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.
Bagian-bagian mata
Cahaya
yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang
disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam
dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke
otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat
objek dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di
retina.
Lensa mata merupakan lensa yang
kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek yang
dilihat. Karena bayangan benda harus
selalu difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu berubah-ubah untuk
menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata untuk menyesuaikan diri
terhadap objek yang dilihat dinamakan daya akomodasi mata.

Saat
mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih
cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat
melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan
bayangan tepat di retina.
Titik terdekat yang mampu dilihat
oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata (punctum proximum/PP). Pada
saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata dikatakan berakomodasi
maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak
yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata
akan terasa lelah. Jarak baca normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm.
Adapun, titik terjauh yang dapat
dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata (punctum remotum/PR).
Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi
tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di titik tak hingga
(~).
Rabun Jauh dan Cara Memperbaikinya
Orang yang menderita rabun jauh atau
miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi tetap mampu melihat
dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm). titik jauh mata orang
yang
menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik
jauh tak berhingga).
Rabun jauh dapat diperbaiki dengan
menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan (memencarkan) sinar. Lensa
divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa mata agar
dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.

Jarak
fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami
rabun jauh dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat
lensa.


Rabun Dekat dan Cara Memperbaikinya
Orang yang menderita rabun dekat
atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak di titik
dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga).
Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca
normal (PP > 25 cm).
Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa
konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung
atau lensa positif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan
tepat di retina.

Jarak
fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami
hipermetropi dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat
lensa.


Kaca Pembesar
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk
melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Lup
menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek
menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.

tidak berakomodasi. Lup dapat
digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran
bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang
terbentuk harus tepat berada di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).


Menggunakan lup dalam keadaan mata
berakomodasi maksimum membuat mata menjadi cepat lelah. Agar mata relaks dan
tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi. Untuk
mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa
(jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).


Mikroskop
Perbesaran bayangan yang dihasilkan
dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan sebuah lensa cembung kurang
maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar diperlukan
susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh
dengan membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan alat optik ini dinamakan
mikroskop yang dapat menghasilkan perbesaran sampai lebih dari 20 kali.
Sebuah mikroskop terdiri atas dua
buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan objek (benda)
dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler.
Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.


Objek
yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fobdan 2Fob. Bayangan yang
terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang berada di
belakang lensa objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata,
terbalik, dan diperbesar.
Bayangan I1 akan menjadi benda
bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan
titik fokus okuler Fok. Di sini lensa
okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhir I2 di depan lensa
okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk
bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
Perbesaran yang dihasilkan mikroskop
adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler.
Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah

Adapun perbesaran lensa okuler
mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.

untuk mata berakomodasi maksimum

untuk mata tidak berakomodasi
Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk mata normal sn = 25 cm), dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total mikroskop adalah
hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
Hal-hal penting yang perlu diketahui
berkaitan dengan mikroskop:
(1)jarak
antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d).
panjang tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa
objektif (s’ob) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2)menggunakan
mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada
di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3)menggunakan
mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa
okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan
sok = fok
Teropong Bintang
Bintang-bintang di langit yang
letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata. Teropong
atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya
sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa
cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih
besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok). Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar
tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama
berjam-jam. Dengan mata tidak berakomodasi, bayangan lensa objektif harus
terletak di titik fokus lensa okuler. Dengan demikian, panjang teropong (atau
jarak antara kedua lensa) adalah
d = fob + fok
dimana fob adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Adapun perbesaran P yang
dihasilkan oleh teropong adalah

Daftar Pustaka
kelvindwikaty.blogspot.com