![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiREirKEVjK2oc67U1nywUmSRx3a62RiLOFSjRmcb7vaV6_orWNJSfAX_GfS7X77e8GomQkA1sEZcyoDXmvogO4yM1DUkUg0SLUPHLJ8lLHeT4UcC4Cpsw0kXdDbUYcdES4ViCukYTOv9k74NUXu23SGc3XowBA70KxAPOZoM0wsEcM9OKCIzSVHRpT/w640-h422-rw/menjadi-blogger-produktif.jpg)
PRODUKTIF Berasal dari kata bhs inggris
“product” yg berarti hasil, productive berarti menghasilkan kemudian
diadopsikedlm bahasa Indonesia yaitu produktif yg berarti kemauan untuk
menghasilkan sesuatu atau banyak mendatangkan hasil. Produktif dp juga diartikan
dgn meng hasilkan atau berkarya. Ciri-Ciri orang yg produktif : 1. Menghargai
waktu dan disiplin 2. Tekun dlm bekerja 3. Gemar membaca 4. Tidak mengenal
putus asa 5. selalu ingin berkarya 6. memiliki pola hidup yg hemat
AKHLAQ
TERPUJI PADA DIRI SENDIRI
AKHLAQ TERPUJI KEPADA DIRI SENDIRI
( PRODUKTIF )
Makalah
Ini Di Susun Untuk Memenuhi
Tugas
Pada Mata Pelajaran “AQIDAH AKHLAQ”
GURU
PEMBIMBING
BU
SULASTRI Spd.I
Di
Susun Olah :
Ø EKA
YUNIAWATI
Ø MAYA
SARI
Ø MARCELYAN
ARYA PS.
Ø RISALATUL
KHUFAD
Ø PUTRI
AYU KHUSNUL K.
MADRASAH
TSANAWIYAH AL-HUDA
BOGO
– NGANJUK
Tahun
Ajaran 2011 / 2012
KERANGKA KARANGAN
TOPIK /
TEMA : AKHLAK TERPUJI
Judul
: Sikap Produktif
Kerangka Karangan :
A.
Devinisi Produktif
B.
Anjuran Dalil
C.
Nilai – Nilai Produktif
D.
Ciri – Ciri Produktif
E.
Contoh Perilaku Produktif
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya Rahmat Hidayah dan Inayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “AKHLAQ TERPUJI KEPADA DIRI SENDIRI (
PRODUKTIF )” dan tanpa ada hambatan meski dalam bentuknya yang begitu
sederhana. Shalawat serta salam semuga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Agung Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman Jahiliyah ke zaman
Islamiyah yakni Dinul Islam yang selalu kita nantikan Syafa’atnya kelak dihari
Qiamat.
Makalah ini tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan, maka sudah
selayaknya dan menjadi kewajiban logis bagi penyusun untuk menghaturkan rasa
terima kasih kepada :
1.
Bpk. Lukman Hakim Spd. I selaku
Kepala Sekolah MTs Al-Huda Bogo Nganjuk.
2.
Bu. Sulastri Spd. I selaku Guru
Pembimbing Mapel “AQIDAH AKHLAK”.
3.
Teman – teman atas segala bentuk
bantuannya sebagai manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa, untuk itu
segala Kritik dan Saran sangat kami harapkan.
Penyusun
Nganjuk, 10 Oktober 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
………………………
i
KERANGKA
KARANGAN………………..
ii
KATA
PENGANTAR
……………………..
iii
DAFTAR
ISI ………………………………
iv
BAB
I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………….. 2
1.3 Tujuan………………………… 2
1.1 Latar Belakang ………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………….. 2
1.3 Tujuan………………………… 2
BAB
II : PEMBAHASAN
2.1 Devinisi Produktif …………... 3
2.2 Anjuran Dalil Produktif ……... 3
2.3 Nilai – Nilai Produktif ……... 5
2.4 Ciri – Ciri Produktif ………… 5
2.5 Contoh Perilaku Produktif ….. 6
2.1 Devinisi Produktif …………... 3
2.2 Anjuran Dalil Produktif ……... 3
2.3 Nilai – Nilai Produktif ……... 5
2.4 Ciri – Ciri Produktif ………… 5
2.5 Contoh Perilaku Produktif ….. 6
BAB
III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran ………… 7
3.1 Kesimpulan dan Saran ………… 7
DAFTAR
PUSTAKA
……………………………… v
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Al
– Bukhari. Al Iman. 1984. Shohih Bukhari : Surabaya : PT. Asy Asyirah
Al
– Ghozali, Al Iman. At Tijan fi Syu’bil Iman. Solo : Al Makmuwiyah
Departemen
Agama Republik Indonesia. 2004. Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta : PT.
Ikhtiar Baru, Van Hoeve.
HAMKA.
01983. Tafsir Al-Ashar. Jakarta : Pustaka Panjimas. Hasbi Ash Shadiqi. Al
Islam. Jakarta TT : Bulan Bintang.
Khalid
Muhammad. 1983. Karakteristik Perhidup 60 Shahabat Rasulullah. Klaten, Sahabat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Produktif adalah sifat yang wajib dimiliki oleh setiap
manusia karena produkif sendiri berasal dari kaa “Product” yang berarti
berhasil. Productive adalah sikap atau kemampuan untuk menghasilkan sesuatu
terus menerus (banyak mendatangkan hasil) dan dipakai secara teratur untuk
membentuk unsur-unsur baru. Kata produktif sudah menjadi ungkapan setiap hari,
misalnya kita sering mendengar “Dia adalah pengarang produktif” yang artinya
orang yang menghasilkan tulisan / karangan. Kita sebagai manusia dianjurkan
tidak bermalas-malasan tetapi bekerja keras. Kerja keras dan usaha
produktifitas, seorang muslim jangan pernah melupakan kaidah-kaidah yang telah
digariskan dalam agama, karena jika menyimpang dari sunnatullah, maka hasil
dari kerja kerasnya tidak akan menghasilkan produktifitas.
1.2.
Rumusan Masalah
§ Apa
definisi dari produkttif ?
§ Apa
anjuran dalil produktif ?
§ Apa
nilai-nilai dari produktif ?
§ Apa
saja cirri-ciri produktif ?
§ Apa
contoh perilaku produktif ?
1.3.
Tujuan
A.
: Untuk mengetahui pengertian secara
detail mengenai produktif.
B.
: Untuk mengetahui bukti adanya
sikap produktif dari hadist maupun
Qur’an.
C.
: Untuk mengetahui sikap positif
yang terdapat dalam sifat produktif.
D.
: Untuk mengetahui cirri-ciri dari
sikap produktif.
E.
: Untuk mengetahui contoh-contoh
sifat produktif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Devinisi Produkif
Produktif adalah sikap atau kemampuan untuk menghasilkan
sesuatu terus menerus (banyak mendatangkan hasil) dan dipakai secara teratur
untuk membentuk unsur-unsur baru dan sudah menjadi ungkapan sehari-hari
misalnya sering kita dengar “Dia adalah Sastrawan yang produktif” yang artinya
orang banyak menghasilkan karya-karya dalam bidangnya.
2.2
Anjuran Dalil Produktif ?
Artinya
:
“Apabila
telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah
karunia Allah dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya, supaya kamu
beruntung. ( Q.S. Jumu’ah : 10 )”
Artinya
:
“Dari
jabir r.a. bersabda, Nabi SAW : barang siapa yang membuka tanah yang baru yang
sebelumnya ditanyakan tanah yang mati, maka tanah itu menjadi miliknya (HR.
Imam Tirmidi )”
*
Juga sabda lain :
Artinya
:
“Sesungguhnya
Allah mencintai seseorang mukmin yang bekerja (HR. Imam Thabarani dan Baihaqi
)”
*
Firman Allah SWT :
Katakanlah
: Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu,
sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak
kamu akan mengetahui.
2.3
Nilai-Nilai Produktif
a.
Membawa manfaat untuk diri sendiri,
lingkungan dan masyarakat.
b.
Mampu mengadakan perubahan yang
lebih baik.
c.
Adanya kepuasan lahir dan batin.
d.
Di sukai banyak orang, karena akan menghadirkan
suasana baru dalam setiap aktifitas.
2.4
Ciri-Ciri Sifat Produktif
a.
Disiplin
b.
Menghargai waktu
c.
Selalu ingin berkarya sesuai dengan
kemampuannya.
d.
Tekun dalam bekerja
e.
Gemar membaca
f.
Memiliki pola hidup yang hemat dan
tidak boros
g.
Memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi
h.
Banyak melakukan perenungan dengan
menggunakan Rasia (akal sehat)
2.5
Contoh Perilaku Produktif
Dengan tidak meninggalkan belajarnya, malik selalu berusaha
meningkatkan mutu dan ide yang di minati anak-anak. Dia sering mencermati
topeng hasil karya orang lain. Akhirnya dia menemukan formula dan cara
pembuatan yang paling efektif karena dia cukup kewalahan-kewalahan menerima
pesanan dari penjual mainan anak-anak. Tetapi karena dia masih memikirkan
sekolah maka dia meminta bantuan ibu-ibu di sekitarnya yang longgar untuk
membantu membuat topeng dengan cara yang paling praktis tersebut.
Adapun cara membiasakan diri untuk berperilaku
produktif diantaranya :
a.
Giat dan bekerja keras
b.
Tidak gampang menyerah dan putus asa
c.
Selalu berusaha menghasilkan karya
yang baru
d.
Menjalin kerjasama dengan semua
pihak
e.
Bekerja dengan tekun dan
sungguh-sungguh
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan dan Saran
Di lihat dari prepektif waktu, tujuan dapat di katagorikan
sebagai tujuan akhir dan tujuan antara para pakar umumnya sepadatnya bahwa
tujuan akhir merupakan titik kulminasi kea rah mana akan di bawa dan berperan
sebagai penuntun. Kita harus garis bawahi dulu, bahwa produktif artinya
“menghasilkan”. Menghasilkan hubungan baik, menghasilkan amal, menghasilkan
kebahagiaan, ribuan bentuk lainnya.
Dan dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa sifat
produktif harus dimiliki manusia di zaman yang semakin maju dan berkembang, hal
itu di sebabkan bumi dan lahan mencari rezeki tidak bertambah, sementara
manusia semakin bertambah.
B. Produktif
Kata produktif adalah bentuk ajektif
dari kata benda produksi. Arti produktif “ banyak hasilnya” atau
lebih tepat “terus menerus menghasilkan”, dengan kata lain produktif merupakan
suatu kata yang dimaksudkan sebagai sesuatu yang menghasilkan, barkesinambuangan
dan terus menerus.
Kata produktif sering diartikan
membuat, namun dalam hal ini produktif sama sekali berbeda dari
kata tersebut, produktif sendiri bersifat menghasilkan sesuatu yang berkembang
dan dapat dimaknai.
Kata produktif tidak dapat dialamatkan
kepada sesuatu yang menghasilkan namun tidak memiliki arti apa-apa, produktif
harus memiliki unsur menghasilkan dan bermakna sehingga produktif tidak dapat
disamakan dengan membuat.
Produktif tercipta dari
keinginan manusia untuk merubah sesuatu, dasar yang sederhana itu lah yang
berkembang sehingga menghasilkan sub komponen dari komponen awal tersebut,
sebagai contoh seorang individu memiliki sebutir bibit jagung ditangannya,
kemudian ia menanamnya dan menghasilkan jagung yang bijinya lebih banyak dari
sebutir tersebut, disini kita mengartikan bibit tersebut sebagai modal awal
keinginan, dan dari keinginan tersebut manusia mulai menanam dalam hal ini
diartikan sebagai usaha dan akhirnya bibit tersebut tumbuh dan menghasilkan
bibit jagung yang lebih banyak yang mana dapat diartikan sebagai hasil usaha
kita.
sampai disini kita telah memahami
apa itu produktif, lalu dari pemaparan tersebut timbul sebuah pertenyaan
mengapa bahasa dapat dikatakan produktif..?
Dari contoh bibit jagung diatas kita
telah mampu menemukan sebuah contoh bagaimana sesuatu hal yang begitu sederhana
dapat menghasilkan sesuatu yang lua biasa.
Demikian pula dengan bahasa (system
lambang bunyi), bahasa sendiri merupakan sesuatu yang terbatas, namun dapat
dirangkai oleh manusia sehingga dari kata ke kata akan membuat makna baru yang
luas dan semakin banyak, hingga tak terbatas melampaui cakupan manusia.
Bahasa adalah sesuatu
yang Produktif
Beberapa
alasan penting mengapa bahasa dapat dikatakan sebagai sesuatu yang produktif,
termasuk peranan penting bahasa yang menuntut dipenuhi seiring pemikiran
manusia yang berkembang yaitu pertama karena bahasa bersifat dinamis,
maksudnya ialah bahasa dapat kita ubah sesuai dengan maksud dan pemikiran kita,
kedua karena bahasa muncul dari pemikiran manusia, maksudnya ialah sesuatu yang
kita pikirkan dan kita ucapkan tentu dapat kita pahami sedangkan sesuatu yang
kita ucapkan tanpa pemikiran tentu saja tidak dapat dikatakan bahasa melainkan
hanya sekedar bunyi hampa tanpa makna.
kalau bahasa itu dikatakan
produktif, maka maksudnya, meskipun unsur-unsur itu terbatas, tapi dengan
unsur-unsur dengan jumlahnya yang terbatas tersebut manusia dapat merangkainya
sesuai dengan kebutuhannya. meski secara relative sesuai dengan sistem yang
berlaku dalam bahasa.
Keproduktifan
bahasa Indonesia dapat juga dilihat pada jumlah yang dapat dibuat. Dengan kosa
kata yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hanya berjumlah kurang lebih
60.000 buah, kita dapat membuat kalimat bahasa Indonesia yang mungkin puluhan
juta banyaknya, termasuk juga kalimat-kalimat yang belum pernah ada atau pernah
dibuat orang.
Keproduktifan bahasa memang ada
batasnya dalam hal ini dapat dibedakan adanya dua macam keterbatasan, yaitu
keterbatasan pada tingkat parole dan keterbatasan pada tingkat langue.
Keterbatasan pada tingkat parole adalah pada ketidak laziman atau kebelum
laziman bentuk-bentuk yang dihasilkan. Sedangkan pada tingkat language
keproduktifan itu dibatasi karena kaidah atau sistem yang berlaku.
Meski dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun bahasa dapat dibuatkan
satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya, menurut Kamus Umum
Bahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai
kurang lebih 23.000 kosa kata, dari 23.000 tersebut kita mengambil beberapa
kata sederhana seperti "makan" dari kata makan kita dapat
merangkainya sesuai kebutuhan kita sebagai contoh ketika anda kenyang dan orang
kemudian menawarkan anda makan anda akan mengatakan "saya sudah
makan..!", dan ketika anda lapar anda juga menggunakan kata
"makan" dengan berkata "saya mau makan..!" dan
akhirnya menghasilkan maksud lain yang dapat dipahami oleh orang lain.
contoh lainnya saat anda cuman
memiliki 3 kata dalam otak anda yaitu tidur,boleh dan anda dari 3 hal tersebut,
jika kita cuma menyebutkan salah satunya tentu orang tidak akan memahami maksud
anda seumpama anda berdiri dihadapan pasangan anda dan berkata
"tidur..!" tentu orang tidak akan paham dengan hanya sebutir kata
itu, siapa yang mau tidur, dimana kah anda mau tidur dan sebagainya.
namun jika kita merangkai ketiga
kata diatas sebagai contoh anda ingin bertanya tentu otak anda otomatis
merangkai kata tersebut sehingga muncul sebuah pertanyaan "bolehkah saya
tidur..? demikian pula kitika anda meminta orang lain "bolehkah anda
tidur..?".
Mengapa bahasa perlu di kembangkan
Dalam kasus ini, bahasa merupakan kemponen penting untuk berkomunikasi dalam
kehidupan bermasyarakat sehingga menuntut manusia untuk mengembangkan bahasanya
seiring dengan pola pikir yang semakin berkembang pula.
kita ketahui bersma pola pikir manusia menuntut manusia untuk semakin
mengembangkan bahasa, karna dengan keterbatasan bahasa maka akan menyusahkan
manusia dalam mengutarakan isi atau pola pikirnya, salah satu hal yang paling
berpengaruh dalam bahasa ialah gagasan, mengapa gagasan..? karena gagasanlah
yang memicu berkembangnya bahasa, sebagaimana penjelasan saya diawal tadi
gagasan manusia yang muncul membuat mesin pengolah kata (otak) akan bereaksi
dengan mengambil gagasan awal dan mengeluarkannya lewat bunyi.
Bahasa tentu akan semakin berkembang dan produktif, rangkaian kata semakin
disederhanakan sehingga muncul kata baru yang mewakili sebuah kalimat yang
memudahkan manusia untuk bebahasa, sebagai contoh saat anda merasa ingin makan
anda mengatakan kepada orang lain bahwasanya saya mau makan namun ada kata yang
dapat mewakili ketiga kata saya, mau dan makan tersebut yaitu "lapar"
Kamus besar bahasa Indonesia hanya akan bersifat sementara karena kata demi
kata akan semakin bermunculan mewakili kata atau kalimat lainnya, sehingga
kamus bahasa tidak dapat dikatakan lengkap.
Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan komunikasi dengan orang lain
untuk saling memahami kebutuhan sosial dan psikis mereka, itu merupakan teori
penggunaan bahasa yang paling sederhana, bahasa telah diterapkan oleh manusia
sejak jaman prasejarah bahkan melampaui tulisan.
Tidak dapat dibayangkan jika manusia tidak bisa berbahasa, maka manusia tidak
berbeda dengan hewan yang hanya mengeluarkan bunyi tak berarti.
KESIMPULAN
Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulakan...
a. Kata merupakan modal awal dalam
berbahasa.
b. Pemikiran manusia adalah adalah
pemicu terjadinya bahasa
c. bahasa bersifat produktif karena
tuntutan kebutuhan manusia untuk mengutarakan maksudnya kepada
orang lain
d. kamus bahasa hanya bersifat
relativ karena produktifitas bahasa.
D.PRODUKTIF
1.Pengertian Produktif
Kata produktif berasal dari bahasa Inggris “product” yang berarti hasil, “productive” berarti dapat mengahasilkan. Jadi produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu atau banyak menghasilkan karya/hasil guna.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan masalah produktifitas seperti pada Surah Al-Asr: 1-3
Artinya:”1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Ayat di atas berbicara tentang waktu, jika waktu tidak digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang menghasilkan (produktif) maka termasuk orang yang merugi.
2.Ciri-ciri Orang yang Produktif
a.Menghargai waktu dan disiplin
b.Tekun dalam bekerja
c.Gemar membaca
d.Selalu ingin berkarya sesuai dengan kemmpuan
e.Tidak mengenal putus asa
f.Memiliki pola hidup hemat
g.Memiliki rasa tanggung jawab yang besar
1.Pengertian Produktif
Kata produktif berasal dari bahasa Inggris “product” yang berarti hasil, “productive” berarti dapat mengahasilkan. Jadi produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu atau banyak menghasilkan karya/hasil guna.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan masalah produktifitas seperti pada Surah Al-Asr: 1-3
Artinya:”1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Ayat di atas berbicara tentang waktu, jika waktu tidak digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang menghasilkan (produktif) maka termasuk orang yang merugi.
2.Ciri-ciri Orang yang Produktif
a.Menghargai waktu dan disiplin
b.Tekun dalam bekerja
c.Gemar membaca
d.Selalu ingin berkarya sesuai dengan kemmpuan
e.Tidak mengenal putus asa
f.Memiliki pola hidup hemat
g.Memiliki rasa tanggung jawab yang besar
PRODUKTIF.
Hal inilah yang menjadi PR untuk para pemuda saat ini menurut B.J. Habibie.Apa itu produktif? Dilihat dari arti kata, produktif adalah suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu, berupa hal baru yang didapat dari membaca, benda, tulisan, dan hal baik lainnya.
Menjadi produktif itu tidak mudah. Banyak hal yang harus dibiasakan dan dikorbankan. Membiasakan hal yang tak biasa adalah tantangannya. Kebiasaan merupakan hal rutin yang dilakukan oleh seseorang dan ia melakukannya secara refleks. Terkadang, membiasakan suatu hal itu membutuhkan suatu pemaksaan sehingga hal tersebut menjadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Bisa dibilang, tahap pertama pembiasaan adalah pemaksaan, dan pemaksaan adalah hal yang cukup tidak menyenangkan. Akan tetapi justru dengan pemaksan itulah akan muncul makna so far so good
Bagaimana dengan sesuautu yang dikorbankan?
Untuk menemukan hal yang lebih baik, kadang hal baik pun perlu dikorbankan. Waktu luang –sebenarnya ini bukan hal baik, tapi menyenangkan- yang mungkin bisa digunakan untuk mengerjakan hal-hal lain, untuk membiasakan suatu kebiasaan, mau tidak mau harus dikorbankan. Tapi jangan salah duga, hal yang dikorbankan tersebut menjadi salah satu cambuk penyemangat untuk mendapatkan hal baik dan hal yang lebih baik sekaligus. Dalam hal ini manajemen waktu yang baik.
Jadi, mengapa kita tidak membiasakan hal yang tak biasa dan mengorbankan hal yang baik untuk mendapatkan hal yang lebih baik, yaitu PRODUKTIF?
PRODUKTIF WANNA BE!
![](file:///C:\DOCUME~1\adm\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.png)