MAKALAH TENTANG PRODUKTIF (LENGKAP)



PRODUKTIF Berasal dari kata bhs inggris “product” yg berarti hasil, productive berarti menghasilkan kemudian diadopsikedlm bahasa Indonesia yaitu produktif yg berarti kemauan untuk menghasilkan sesuatu atau banyak mendatangkan hasil. Produktif dp juga diartikan dgn meng hasilkan atau berkarya. Ciri-Ciri orang yg produktif : 1. Menghargai waktu dan disiplin 2. Tekun dlm bekerja 3. Gemar membaca 4. Tidak mengenal putus asa 5. selalu ingin berkarya 6. memiliki pola hidup yg hemat

AKHLAQ TERPUJI PADA DIRI SENDIRI

AKHLAQ TERPUJI KEPADA DIRI SENDIRI
( PRODUKTIF )

Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi
Tugas Pada Mata Pelajaran “AQIDAH AKHLAQ”

GURU PEMBIMBING
BU SULASTRI Spd.I




 
 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWTuVLzGI266VaI5xUjgZ-ONa6mV_oJp06EtBX83C4dnteQlFvs-e0fT2qXjVxQGYbqnVVN-0dXbM5CnBPvu-IjfLNH63hbX4rb3qy3oY5jLc9TBapJFK3u0W70UqmiENDhYfuuUouE8ja/s320/yayasan.JPG






Di Susun Olah :
Ø  EKA YUNIAWATI
Ø  MAYA SARI
Ø  MARCELYAN ARYA PS.
Ø  RISALATUL KHUFAD
Ø  PUTRI AYU KHUSNUL K.

MADRASAH TSANAWIYAH AL-HUDA
BOGO – NGANJUK
Tahun Ajaran 2011 / 2012
KERANGKA KARANGAN

TOPIK / TEMA        : AKHLAK TERPUJI
Judul                          : Sikap Produktif
Kerangka Karangan :
A.    Devinisi Produktif
B.     Anjuran Dalil
C.     Nilai – Nilai Produktif
D.    Ciri – Ciri Produktif
E.     Contoh Perilaku Produktif



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya Rahmat Hidayah dan Inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “AKHLAQ TERPUJI KEPADA DIRI SENDIRI ( PRODUKTIF )” dan tanpa ada hambatan meski dalam bentuknya yang begitu sederhana. Shalawat serta salam semuga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman Jahiliyah ke zaman Islamiyah yakni Dinul Islam yang selalu kita nantikan Syafa’atnya kelak dihari Qiamat.
            Makalah ini tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan, maka sudah selayaknya dan menjadi kewajiban logis bagi penyusun untuk menghaturkan rasa terima kasih kepada :
1.      Bpk. Lukman Hakim Spd. I selaku Kepala Sekolah MTs Al-Huda Bogo Nganjuk.
2.      Bu. Sulastri Spd. I selaku Guru Pembimbing Mapel “AQIDAH AKHLAK”.
3.      Teman – teman atas segala bentuk bantuannya sebagai manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa, untuk itu segala Kritik dan Saran sangat kami harapkan.

Penyusun
Nganjuk, 10 Oktober 2011
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………                     i
KERANGKA KARANGAN………………..                     ii
KATA PENGANTAR ……………………..                       iii
DAFTAR ISI  ………………………………                     iv

BAB I     : PENDAHULUAN
                  1.1
         Latar Belakang ……………….            1
                  1.2
         Rumusan Masalah……………..           2
                  1.3
         Tujuan…………………………           2

BAB II      : PEMBAHASAN
                     2.1
         Devinisi Produktif …………...           3
                     2.2
         Anjuran Dalil Produktif ……...           3
                     2.3
         Nilai – Nilai Produktif ……...            5
                     2.4
         Ciri – Ciri Produktif …………           5
                     2.5
         Contoh Perilaku Produktif …..           6

BAB III   : PENUTUP
                3.1       Kesimpulan dan Saran …………          7

DAFTAR PUSTAKA ………………………………           v

  
                                         DAFTAR PUSTAKA

Al – Bukhari. Al Iman. 1984. Shohih Bukhari : Surabaya : PT. Asy Asyirah

Al – Ghozali, Al Iman. At Tijan fi Syu’bil Iman. Solo : Al Makmuwiyah

Departemen Agama Republik Indonesia. 2004. Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta : PT. Ikhtiar Baru, Van Hoeve.

HAMKA. 01983. Tafsir Al-Ashar. Jakarta : Pustaka Panjimas. Hasbi Ash Shadiqi. Al Islam. Jakarta TT : Bulan Bintang.

Khalid Muhammad. 1983. Karakteristik Perhidup 60 Shahabat Rasulullah. Klaten, Sahabat.











BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Produktif adalah sifat yang wajib dimiliki oleh setiap manusia karena produkif sendiri berasal dari kaa “Product” yang berarti berhasil. Productive adalah sikap atau kemampuan untuk menghasilkan sesuatu terus menerus (banyak mendatangkan hasil) dan dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-unsur baru. Kata produktif sudah menjadi ungkapan setiap hari, misalnya kita sering mendengar “Dia adalah pengarang produktif” yang artinya orang yang menghasilkan tulisan / karangan. Kita sebagai manusia dianjurkan tidak bermalas-malasan tetapi bekerja keras. Kerja keras dan usaha produktifitas, seorang muslim jangan pernah melupakan kaidah-kaidah yang telah digariskan dalam agama, karena jika menyimpang dari sunnatullah, maka hasil dari kerja kerasnya tidak akan menghasilkan produktifitas.







1.2.       Rumusan Masalah
§  Apa definisi dari produkttif ?
§  Apa anjuran dalil produktif ?
§  Apa nilai-nilai dari produktif ?
§  Apa saja cirri-ciri produktif ?
§  Apa contoh perilaku produktif ?

1.3.       Tujuan
A.    : Untuk mengetahui pengertian secara detail mengenai produktif.
B.     : Untuk mengetahui bukti adanya sikap produktif dari hadist maupun
  Qur’an.
C.     : Untuk mengetahui sikap positif yang terdapat dalam sifat produktif.
D.    : Untuk mengetahui cirri-ciri dari sikap produktif.
E.     : Untuk mengetahui contoh-contoh sifat produktif.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Devinisi Produkif
Produktif adalah sikap atau kemampuan untuk menghasilkan sesuatu terus menerus (banyak mendatangkan hasil) dan dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-unsur baru dan sudah menjadi ungkapan sehari-hari misalnya sering kita dengar “Dia adalah Sastrawan yang produktif” yang artinya orang banyak menghasilkan karya-karya dalam bidangnya.

2.2         Anjuran Dalil Produktif ?




Artinya :
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya, supaya kamu beruntung. ( Q.S. Jumu’ah : 10 )”









Artinya :
“Dari jabir r.a. bersabda, Nabi SAW : barang siapa yang membuka tanah yang baru yang sebelumnya ditanyakan tanah yang mati, maka tanah itu menjadi miliknya (HR. Imam Tirmidi )”
* Juga sabda lain :


Artinya :
“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang mukmin yang bekerja (HR. Imam Thabarani dan Baihaqi )”
* Firman Allah SWT :



Katakanlah        : Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu,
  sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak
  kamu akan mengetahui.

2.3         Nilai-Nilai Produktif
a.       Membawa manfaat untuk diri sendiri, lingkungan dan masyarakat.
b.      Mampu mengadakan perubahan yang lebih baik.
c.       Adanya kepuasan lahir dan batin.
d.      Di sukai banyak orang, karena akan menghadirkan suasana baru dalam setiap aktifitas.

2.4         Ciri-Ciri Sifat Produktif
a.       Disiplin
b.      Menghargai waktu
c.       Selalu ingin berkarya sesuai dengan kemampuannya.
d.      Tekun dalam bekerja
e.       Gemar membaca
f.       Memiliki pola hidup yang hemat dan tidak boros
g.      Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
h.      Banyak melakukan perenungan dengan menggunakan Rasia (akal sehat)






2.5         Contoh Perilaku Produktif
Dengan tidak meninggalkan belajarnya, malik selalu berusaha meningkatkan mutu dan ide yang di minati anak-anak. Dia sering mencermati topeng hasil karya orang lain. Akhirnya dia menemukan formula dan cara pembuatan yang paling efektif karena dia cukup kewalahan-kewalahan menerima pesanan dari penjual mainan anak-anak. Tetapi karena dia masih memikirkan sekolah maka dia meminta bantuan ibu-ibu di sekitarnya yang longgar untuk membantu membuat topeng dengan cara yang paling praktis tersebut.
   Adapun cara membiasakan diri untuk berperilaku produktif diantaranya :
a.       Giat dan bekerja keras
b.      Tidak gampang menyerah dan putus asa
c.       Selalu berusaha menghasilkan karya yang baru
d.      Menjalin kerjasama dengan semua pihak
e.       Bekerja dengan tekun dan sungguh-sungguh







BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan dan Saran
Di lihat dari prepektif waktu, tujuan dapat di katagorikan sebagai tujuan akhir dan tujuan antara para pakar umumnya sepadatnya bahwa tujuan akhir merupakan titik kulminasi kea rah mana akan di bawa dan berperan sebagai penuntun. Kita harus garis bawahi dulu, bahwa produktif artinya “menghasilkan”. Menghasilkan hubungan baik, menghasilkan amal, menghasilkan kebahagiaan, ribuan bentuk lainnya.
Dan dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa sifat produktif harus dimiliki manusia di zaman yang semakin maju dan berkembang, hal itu di sebabkan bumi dan lahan mencari rezeki tidak bertambah, sementara manusia semakin bertambah.




















B. Produktif

Kata produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti produktif “ banyak hasilnya” atau   lebih tepat “terus menerus menghasilkan”, dengan kata lain produktif merupakan suatu kata yang dimaksudkan sebagai sesuatu yang menghasilkan, barkesinambuangan dan terus menerus.

Kata produktif sering diartikan  membuat, namun dalam hal ini produktif sama sekali berbeda dari kata tersebut, produktif sendiri bersifat menghasilkan sesuatu yang berkembang dan dapat dimaknai.

Kata produktif tidak dapat dialamatkan kepada sesuatu yang menghasilkan namun tidak memiliki arti apa-apa, produktif harus memiliki unsur menghasilkan dan bermakna sehingga produktif tidak dapat disamakan dengan membuat.

 Produktif tercipta dari keinginan manusia untuk merubah sesuatu, dasar yang sederhana itu lah yang berkembang sehingga menghasilkan sub komponen dari komponen awal tersebut, sebagai contoh seorang individu memiliki sebutir bibit jagung ditangannya, kemudian ia menanamnya dan menghasilkan jagung yang bijinya lebih banyak dari sebutir tersebut, disini kita mengartikan bibit tersebut sebagai modal awal keinginan, dan dari keinginan tersebut manusia mulai menanam dalam hal ini diartikan sebagai usaha dan akhirnya bibit tersebut tumbuh dan menghasilkan bibit jagung yang lebih banyak yang mana dapat diartikan sebagai hasil usaha kita.

sampai disini kita telah memahami apa itu produktif, lalu dari pemaparan tersebut timbul sebuah pertenyaan mengapa bahasa dapat dikatakan produktif..?

Dari contoh bibit jagung diatas kita telah mampu menemukan sebuah contoh bagaimana sesuatu hal yang begitu sederhana dapat menghasilkan sesuatu yang lua biasa.

Demikian pula dengan bahasa (system lambang bunyi), bahasa sendiri merupakan sesuatu yang terbatas, namun dapat dirangkai oleh manusia sehingga dari kata ke kata akan membuat makna baru yang luas dan semakin banyak, hingga tak terbatas melampaui cakupan manusia.

  Bahasa adalah sesuatu yang Produktif

Beberapa alasan penting mengapa bahasa dapat dikatakan sebagai sesuatu yang produktif, termasuk peranan penting bahasa yang menuntut dipenuhi seiring pemikiran manusia yang berkembang yaitu pertama karena bahasa bersifat dinamis, maksudnya ialah bahasa dapat kita ubah sesuai dengan maksud dan pemikiran kita, kedua karena bahasa muncul dari pemikiran manusia, maksudnya ialah sesuatu yang kita pikirkan dan kita ucapkan tentu dapat kita pahami sedangkan sesuatu yang kita ucapkan tanpa pemikiran tentu saja tidak dapat dikatakan bahasa melainkan hanya sekedar bunyi hampa tanpa makna.
kalau bahasa itu dikatakan produktif, maka maksudnya, meskipun unsur-unsur itu terbatas, tapi dengan unsur-unsur dengan jumlahnya yang terbatas tersebut manusia dapat merangkainya sesuai dengan kebutuhannya. meski secara relative sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa.

Keproduktifan bahasa Indonesia dapat juga dilihat pada jumlah yang dapat dibuat. Dengan kosa kata yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hanya berjumlah kurang lebih 60.000 buah, kita dapat membuat kalimat bahasa Indonesia yang mungkin puluhan juta banyaknya, termasuk juga kalimat-kalimat yang belum pernah ada atau pernah dibuat orang.

Keproduktifan bahasa memang ada batasnya dalam hal ini dapat dibedakan adanya dua macam keterbatasan, yaitu keterbatasan pada tingkat parole dan keterbatasan pada tingkat langue. Keterbatasan pada tingkat parole adalah pada ketidak laziman atau kebelum laziman bentuk-bentuk yang dihasilkan. Sedangkan pada tingkat language keproduktifan itu dibatasi karena kaidah atau sistem yang berlaku.
        Meski dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun bahasa dapat dibuatkan satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas. Misalnya, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai kurang lebih 23.000 kosa kata, dari 23.000 tersebut kita mengambil beberapa kata sederhana seperti "makan" dari kata makan kita dapat merangkainya sesuai kebutuhan kita sebagai contoh ketika anda kenyang dan orang kemudian menawarkan anda makan anda akan mengatakan "saya sudah makan..!", dan ketika anda lapar anda juga menggunakan kata "makan" dengan berkata  "saya mau makan..!" dan akhirnya menghasilkan maksud lain yang dapat dipahami oleh orang lain.
contoh lainnya saat anda cuman memiliki 3 kata dalam otak anda yaitu tidur,boleh dan anda dari 3 hal tersebut, jika kita cuma menyebutkan salah satunya tentu orang tidak akan memahami maksud anda seumpama anda berdiri dihadapan pasangan anda dan berkata "tidur..!" tentu orang tidak akan paham dengan hanya sebutir kata itu, siapa yang mau tidur, dimana kah anda mau tidur dan sebagainya.
namun jika kita merangkai ketiga kata diatas sebagai contoh anda ingin bertanya tentu otak anda otomatis merangkai kata tersebut sehingga muncul sebuah pertanyaan "bolehkah saya tidur..? demikian pula kitika anda meminta orang lain "bolehkah anda tidur..?".

Mengapa bahasa perlu di kembangkan
                Dalam kasus ini, bahasa merupakan kemponen penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat sehingga menuntut manusia untuk mengembangkan bahasanya seiring dengan pola pikir yang semakin berkembang pula.
          kita ketahui bersma pola pikir manusia menuntut manusia untuk semakin mengembangkan bahasa, karna dengan keterbatasan bahasa maka akan menyusahkan manusia dalam mengutarakan isi atau pola pikirnya, salah satu hal yang paling berpengaruh dalam bahasa ialah gagasan, mengapa gagasan..? karena gagasanlah yang memicu berkembangnya bahasa, sebagaimana penjelasan saya diawal tadi gagasan manusia yang muncul membuat mesin pengolah kata (otak) akan bereaksi dengan mengambil gagasan awal dan mengeluarkannya lewat bunyi.
          Bahasa tentu akan semakin berkembang dan produktif, rangkaian kata semakin disederhanakan sehingga muncul kata baru yang mewakili sebuah kalimat yang memudahkan manusia untuk bebahasa, sebagai contoh saat anda merasa ingin makan anda mengatakan kepada orang lain bahwasanya saya mau makan namun ada kata yang dapat mewakili ketiga kata saya, mau dan makan tersebut yaitu "lapar"
          Kamus besar bahasa Indonesia hanya akan bersifat sementara karena kata demi kata akan semakin bermunculan mewakili kata atau kalimat lainnya, sehingga kamus bahasa tidak dapat dikatakan lengkap.
          Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan komunikasi dengan orang lain untuk saling memahami kebutuhan sosial dan psikis mereka, itu merupakan teori penggunaan bahasa yang paling sederhana, bahasa telah diterapkan oleh manusia sejak jaman prasejarah bahkan melampaui tulisan.
          Tidak dapat dibayangkan jika manusia tidak bisa berbahasa, maka manusia tidak berbeda dengan hewan yang hanya mengeluarkan bunyi tak berarti.
         

KESIMPULAN
          Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulakan...
a. Kata merupakan modal awal dalam berbahasa.
b. Pemikiran manusia adalah adalah pemicu terjadinya bahasa
c. bahasa bersifat produktif karena tuntutan kebutuhan manusia untuk mengutarakan maksudnya kepada    orang lain
d. kamus bahasa hanya bersifat relativ karena produktifitas bahasa.























D.PRODUKTIF
1.Pengertian Produktif
Kata produktif berasal dari bahasa Inggris “product” yang berarti hasil, “productive” berarti dapat mengahasilkan. Jadi produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu atau banyak menghasilkan karya/hasil guna.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan masalah produktifitas seperti pada Surah Al-Asr: 1-3

Artinya:”1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Ayat di atas berbicara tentang waktu, jika waktu tidak digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang menghasilkan (produktif) maka termasuk orang yang merugi.

2.Ciri-ciri Orang yang Produktif
a.Menghargai waktu dan disiplin
b.Tekun dalam bekerja
c.Gemar membaca
d.Selalu ingin berkarya sesuai dengan kemmpuan
e.Tidak mengenal putus asa
f.Memiliki pola hidup hemat
g.Memiliki rasa tanggung jawab yang besar


PRODUKTIF.

Hal inilah yang menjadi PR untuk para pemuda saat ini menurut B.J. Habibie.
Apa itu produktif? Dilihat dari arti kata, produktif adalah suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu, berupa hal baru yang didapat dari membaca, benda, tulisan, dan hal baik lainnya.
Menjadi produktif itu tidak mudah. Banyak hal yang harus dibiasakan dan dikorbankan. Membiasakan hal yang tak biasa adalah tantangannya. Kebiasaan merupakan hal rutin yang dilakukan oleh seseorang dan ia melakukannya secara refleks. Terkadang, membiasakan suatu hal itu membutuhkan suatu pemaksaan sehingga hal tersebut menjadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Bisa dibilang, tahap pertama pembiasaan adalah pemaksaan, dan pemaksaan adalah hal yang cukup tidak menyenangkan. Akan tetapi justru dengan pemaksan itulah akan muncul makna so far so good
Bagaimana dengan sesuautu yang dikorbankan?
Untuk menemukan hal yang lebih baik, kadang hal baik pun perlu dikorbankan. Waktu luang –sebenarnya ini bukan hal baik, tapi menyenangkan- yang mungkin bisa digunakan untuk mengerjakan hal-hal lain, untuk membiasakan suatu kebiasaan, mau tidak mau harus dikorbankan. Tapi jangan salah duga, hal yang dikorbankan tersebut menjadi salah satu cambuk penyemangat untuk mendapatkan hal baik dan hal yang lebih baik sekaligus. Dalam hal ini manajemen waktu yang baik.
Jadi, mengapa kita tidak membiasakan hal yang tak biasa dan mengorbankan hal yang baik untuk mendapatkan hal yang lebih baik, yaitu PRODUKTIF?
PRODUKTIF WANNA BE!




Komentar........

Lebih baru Lebih lama