DISUSUN
OLEH:
NAMA : KELPIN DWI AMANDA
KELAS: XI AKL 2
Guru Pembimbing
NAMA : KELPIN DWI AMANDA
KELAS: XI AKL 2
Guru Pembimbing
![Image result for Kapti Yuniarti, S.E](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV67tPJjrX1CYx4vvT1rWQtiahWiDgsdp8TjcQAE_u6UwTivabw6Mz-pgB3T64k3v-hyD5-Cv0LQXjtFmdZDZ5Y9TkZLn0A8HUen1bbYm8Ifs5g-GYfwIeCJPZt6dMVxXlR1JwO0E7bZd-/s200-rw/kapti.jpg)
(Kapti Yuniarti, S.E)
SMK NEGERI 1 MUARA ENIM
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan ke hadirat ALLAH SWT, karena dengan
karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan tugas makalah yang membahas tentang Tugas
Mandiri Tidak Terstruktur (TMTT) pada bab 4,5 dan 6 dalam buku Akuntansi
Keuangan. Meskipun banyak hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya,
tapi saya berhasil menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.Tidak
lupa saya sampaikan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah
membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan tugas makalah ini. Saya juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi semangat
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini dengan cara
tidak mencontek.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada
teman-teman dari hasil makalah ini. Karena itu saya berharap semoga makalah ini
dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya karya ilmiah ini. Penyusun berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya dan bisa membaguskan nilai raport nanti. Aamiin.
Penyusun
Kelpin Dwi Amanda
NIS 10801
NIS 10801
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul .............................................................................................i
Kata Pengantar .............................................................................................ii
Daftar Isi .............................................................................................iii
Pembahasan:
Bab 4 .............................................................................................1
Bab 5 .............................................................................................3
Bab 6 .............................................................................................5
Kata Pengantar .............................................................................................ii
Daftar Isi .............................................................................................iii
Pembahasan:
Bab 4 .............................................................................................1
Bab 5 .............................................................................................3
Bab 6 .............................................................................................5
Penutup:
Daftar Pustaka...........................................................................................7
Daftar Pustaka...........................................................................................7
iii
Pembahasan
BAB 4
BAB 4
1. Apakah syarat kewajiban
berbunga jangka panjang diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang,
walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca?
2. Jelaskan manfaat dari pengendalian internal kewajiban.
walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca?
2. Jelaskan manfaat dari pengendalian internal kewajiban.
3. Jelaskan bagaimana cara
pengendalian internal kewajiban.
4. Mengapa pada akhir periode
harus dibuat ayat jurnal penyesuaian.
Angsuran PPh Pasal 25
Rp.....................
PPh Pasal 25 terutang Rp.....................
PPh Pasal 25 terutang Rp.....................
5. Buat soal jawab utang jangka
pendek (current liabilities) untuk transaksi yang berhubungan dengan:
a. Utang dagang
b. Utang wesel
c. Utang biaya pegawai
d. Utang biaya operasi
e. Utang dividen
f. Pajak penghasilan yang harus disetor (PPh Pasal 21, 26, 22, 23, 24)
g. Utang pajak penghasilan
a. Utang dagang
b. Utang wesel
c. Utang biaya pegawai
d. Utang biaya operasi
e. Utang dividen
f. Pajak penghasilan yang harus disetor (PPh Pasal 21, 26, 22, 23, 24)
g. Utang pajak penghasilan
Jawaban:
1. Didalam PSAK No. 1 (2009: 1.8)
dikatakan bahwa kewajiban berbunga jangka panjang diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka panjang, walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu
dua belas bulan sejak tanggal neraca, apabila:
a. Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan;
b. Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang; dan
c. maksud tersebut pada hurup (b) didukung dengan perjanjian pembiayaan kembali atau penjadwalan
kembali pembayaran yangresmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui.
sebagai kewajiban jangka panjang, walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu
dua belas bulan sejak tanggal neraca, apabila:
a. Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan;
b. Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang; dan
c. maksud tersebut pada hurup (b) didukung dengan perjanjian pembiayaan kembali atau penjadwalan
kembali pembayaran yangresmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui.
2. Manfaat Pengendalian Internal
Kewajiban;
a. Kewajiban disajikan didalam laporan keuangan dengan benar, artinya terhindar dari kesalahan atau
segala macam manipulasi yang merugikan perusahaan
b. Kewajiban benar-benar terjadi karena perusahaan tidak dapat lagi menggunakan sumber pembelanjaan
dari dalam, atau
c. Penggunaan sumber pembelanjaan dari luar lebih menguntungkan.
a. Kewajiban disajikan didalam laporan keuangan dengan benar, artinya terhindar dari kesalahan atau
segala macam manipulasi yang merugikan perusahaan
b. Kewajiban benar-benar terjadi karena perusahaan tidak dapat lagi menggunakan sumber pembelanjaan
dari dalam, atau
c. Penggunaan sumber pembelanjaan dari luar lebih menguntungkan.
3. Cara Pengendalian Internal
Kewajiban;
a. Mencatat setiap penambahan kewajiban berdasarkan adanya Surat Order Pembelian (SOP),
Laporan Penerimaan Barang (LPB) lembar 1, dan faktur dari pemasok.
Ketiga dokumen tersebut diteliti kesalahan dan kebenarannya baru dicatat sebagai penambahan kewajiban.
b. Mencatat setiap pengurangan kewajiban berdasarkan bukti kas keluar
c. Keluarkanlah obligasi yang dapat ditarik/ditebus kembali (collable bonds).
a. Mencatat setiap penambahan kewajiban berdasarkan adanya Surat Order Pembelian (SOP),
Laporan Penerimaan Barang (LPB) lembar 1, dan faktur dari pemasok.
Ketiga dokumen tersebut diteliti kesalahan dan kebenarannya baru dicatat sebagai penambahan kewajiban.
b. Mencatat setiap pengurangan kewajiban berdasarkan bukti kas keluar
c. Keluarkanlah obligasi yang dapat ditarik/ditebus kembali (collable bonds).
4. Pajak Penghasilan Pasal 25
merupakan anggaran PPh yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak
untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 No. 7 tahun 1983
sebagaimana diubah terakhir dengan UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pembayaran
angsuran setiap bulan itu sendiri dimaksudkan untuk meringankan beban Wajib Pajak dalam membayar
pajak yang terutang.
Besarnya angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus dilunasi dapat diketahui
dengan Pajak Penghasilan yang terutang menurut SPT Tahunan. Angsuran PPh Pasal 25 dapat dijadikan
kredit pajak terhadap pajak yang terutang atas seluruh Penghasilan Wajib Pajak pada akhir tahun pajak
yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh.
untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 No. 7 tahun 1983
sebagaimana diubah terakhir dengan UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pembayaran
angsuran setiap bulan itu sendiri dimaksudkan untuk meringankan beban Wajib Pajak dalam membayar
pajak yang terutang.
Besarnya angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus dilunasi dapat diketahui
dengan Pajak Penghasilan yang terutang menurut SPT Tahunan. Angsuran PPh Pasal 25 dapat dijadikan
kredit pajak terhadap pajak yang terutang atas seluruh Penghasilan Wajib Pajak pada akhir tahun pajak
yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh.
5. a Utang Dagang; Dibeli barang
dagang berupa TV LED 2 unit @Rp.2.500.000,- dengan syarat
pembayaran n/20, ½
Barang Dagang Rp. 5.000.000,-
Utang Dagang Rp. 5.000.000,-
pembayaran n/20, ½
Barang Dagang Rp. 5.000.000,-
Utang Dagang Rp. 5.000.000,-
b. Utang Wesel: Perusahaan
menyerahkan wesel bayar kepada PT Kelpin DA,Tbk sebesar Rp. 10.000.000
atas pembelian barang dagang secara kredit
Utang dagang Rp. 10.000.000,-
Wesel Bayar Rp. 10.000.000,-
atas pembelian barang dagang secara kredit
Utang dagang Rp. 10.000.000,-
Wesel Bayar Rp. 10.000.000,-
c. Utang Biaya Pegawai: Utang
gaji pegawai yang belum dibayar pada bulan Febuari sebesar Rp. 350.000,-
Beban Gaji Rp. 350.000,-
Utang Gaji Rp. 350.000,-
Beban Gaji Rp. 350.000,-
Utang Gaji Rp. 350.000,-
d. Utang Biaya Operasi: Diketahui
Perushahaan belum membayar beban listrik bulan Febuari
senilai Rp. 1.200.000,-
Beban listrik Rp. 1.200.000,-
Utang Listrik Rp. 1.200.000,-
e. Utang Dividen: Dividen pada tahun 2009 akan dibagikan sebesar Rp. 3.000,- untuk 50.000 saham
yang biasa beredar
Dividen Rp. 150.000.000,-
Utang Dividen Rp. 150.000.000,-
senilai Rp. 1.200.000,-
Beban listrik Rp. 1.200.000,-
Utang Listrik Rp. 1.200.000,-
e. Utang Dividen: Dividen pada tahun 2009 akan dibagikan sebesar Rp. 3.000,- untuk 50.000 saham
yang biasa beredar
Dividen Rp. 150.000.000,-
Utang Dividen Rp. 150.000.000,-
f. PPh yang harus disetor :
Perusahaan membayar beban gaji karyawan bulan Febuari sebesar
Rp. 11.498.500 dikenai PPh pasal 21 sebesar Rp. 1.198.500,-
Beban Gaji Rp. 11.498.500,-
Kas Rp. 10.300.000,-
Pph pasal 21 yang harus disetor Rp. 1.198.500,-
Rp. 11.498.500 dikenai PPh pasal 21 sebesar Rp. 1.198.500,-
Beban Gaji Rp. 11.498.500,-
Kas Rp. 10.300.000,-
Pph pasal 21 yang harus disetor Rp. 1.198.500,-
g. Utang Pajak Penghasilan : Laba
tahun 2009 sebesar Rp. 70.000.000,-
PPh terutang 2009 = (50% x 28% x Rp. 70.000.000)
= Rp. 9.800.000,-
Pajak Penghasilan (PPh) Rp. 9.800.000,-
Utang Pajak Penghasilan Rp. 9.800.000
PPh terutang 2009 = (50% x 28% x Rp. 70.000.000)
= Rp. 9.800.000,-
Pajak Penghasilan (PPh) Rp. 9.800.000,-
Utang Pajak Penghasilan Rp. 9.800.000
Pembahasan
Bab 5
Bab 5
Tugas
Mandiri Tidak Terstruktur (TMTT)
Kerjakan tugas berikut dengan benar, ringkas, jelas, dan dikerjakan sendiri.
1. Dalam keadaan bagaimana metode tanda pengenal khusus (specific identification) cocok digunakan?
2. Mengapa tembusan faktur pembelian yang disampaikan ke bagian penerimaan barang tidak boleh dicantumkan harganya?
3. Kalau anda bekerja di bagian gudang, bolehkah setiap orang keluar masuk gudang dengan bebas?
4. Di tempat kerja tidak ada seorang pun yang akan mengetahui kalau anda mencuri barang dagangan. Akankah anda melakukan pencurian barang dagangan tersebut?
5. Data PT KELPIN DA, Tbk pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut.
1 Januari 2017 Persediaan awal 27.800 unit @ Rp. 6.100,-
11 April 2017 Pembelian 100.000 unit @ Rp. 6.200,-
2 Mei 2017 Pembelian 110.000 unit @ Rp. 6.400,-
14 November 2017 Pembelian 53.600 unit @ Rp. 6.500,-
Penjualan selama 2017 adalah 250.000 unit @ Rp. 8.400,-
Retur penjualan selama 2017 adalah 2.700 unit @ Rp. 8.400,-
Potongan penjualan selama 2017 adalah Rp. 6.804.000,-
Retur pembelian sebanyak 840 unit yang dibeli pada 11 April 2017
Potongan Pembelian yang diperoleh selama 2017 adalah Rp. 10.400.000,-
Ongkos angkut masuk yang dikeluarkan selama 2017 Rp. 9.196.000,-
Anda diminta untuk:
a. Menyusun sebagian laporan laba rugi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
apabila metode penilaian persediaan yang digunakan adalah metode FIFO dan metode
pencatatannya adalah physical inventory system
b.. Menyusun sebagian laporan laba rugi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
apabilla metode penilaian persediaan yang digunakan adallah metode FIFO dan metode
pencatatannya adalah physical inventory system
Kerjakan tugas berikut dengan benar, ringkas, jelas, dan dikerjakan sendiri.
1. Dalam keadaan bagaimana metode tanda pengenal khusus (specific identification) cocok digunakan?
2. Mengapa tembusan faktur pembelian yang disampaikan ke bagian penerimaan barang tidak boleh dicantumkan harganya?
3. Kalau anda bekerja di bagian gudang, bolehkah setiap orang keluar masuk gudang dengan bebas?
4. Di tempat kerja tidak ada seorang pun yang akan mengetahui kalau anda mencuri barang dagangan. Akankah anda melakukan pencurian barang dagangan tersebut?
5. Data PT KELPIN DA, Tbk pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut.
1 Januari 2017 Persediaan awal 27.800 unit @ Rp. 6.100,-
11 April 2017 Pembelian 100.000 unit @ Rp. 6.200,-
2 Mei 2017 Pembelian 110.000 unit @ Rp. 6.400,-
14 November 2017 Pembelian 53.600 unit @ Rp. 6.500,-
Penjualan selama 2017 adalah 250.000 unit @ Rp. 8.400,-
Retur penjualan selama 2017 adalah 2.700 unit @ Rp. 8.400,-
Potongan penjualan selama 2017 adalah Rp. 6.804.000,-
Retur pembelian sebanyak 840 unit yang dibeli pada 11 April 2017
Potongan Pembelian yang diperoleh selama 2017 adalah Rp. 10.400.000,-
Ongkos angkut masuk yang dikeluarkan selama 2017 Rp. 9.196.000,-
Anda diminta untuk:
a. Menyusun sebagian laporan laba rugi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
apabila metode penilaian persediaan yang digunakan adalah metode FIFO dan metode
pencatatannya adalah physical inventory system
b.. Menyusun sebagian laporan laba rugi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017
apabilla metode penilaian persediaan yang digunakan adallah metode FIFO dan metode
pencatatannya adalah physical inventory system
Jawab
1. Metode tanda pengenal khusus cocok
digunakan dalam perusahaan yang spesifik
dan spesial yang menjual jenis barang sedikit dan harga mahal (Berlian, Mobil
termewah), karena setiap barang yang
masuk diberi tanda pengenal khusus yang menunjukkan harga satuan sesuai dengan
faktur pembelian yang diterima. Hal ini dikarenakan Pada metode ini sudah jelas
harga per satuannya. Dengan demikian untuk mengetahui jumlah atau nilai
persediaan pada akhir periode tinggal mengalikan jumlah barang yang masih ada
dengan harga yang tercantum dalam etiket barang tersebut.
2. Tembusan surat order pembelian ini dikirim ke fungsi penerimaan sebagai otorisasi untuk menerima barang yang jenis, spesifikasi, mutu, kuantitas, dan pemasoknya seperti tercantum dalam faktur pembelian. Dalam sistem penerimaan buta (blind receiving system), kolom kuantitas dalam tembusan ini dblok hitam agar kuantitas yang dipesan yang dicantumkan dalam surat order pembelian tidak terekam dalam tembusan yang dikirimkan ke fungsi penerimaan. Hal ini dimaksudkan agar fungsi penerimaan dapat benar-benar melakukan perhitungan dan pengecekan barang yang diterima dari pemasok
3. Selain petugas dan
orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk gudang apalagi sampai
keluar-masuk gudang dengan bebas( pemberitahuan ini dicantumkan pada pintu
masuk gudang ) karena sudah ada dalam Standar Operasional Prosedur yang
harusnya sebagai bagian dalam gudang, saya seharusnya sudah tahu.
4. Tidak akan
5.
Tidak
ada persediaan akhirnya, sehingga membuat bingung
Pembahasan
Bab 6
Bab 6
Tugas
Mandiri Tidak Terstruktur (TMTT)
Kerjakan tugas berikut dengan benar, ringkas, jelas dan dikerjakan sendiri
1. Carilah di internet, apakah keuntungan dari AFTA.
2. Jelaskan perbedaan MEA dan AFTA
3. Jelaskan apa perbedaan antara pengeluaran modal (capital expenditures) dan pengeluaran pendapatan (revenue expenditures).
4. Coba anda tuliskan perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya.
5. Tuliskan 9 contoh entitas manufaktur yang Anda ketahui.
Kerjakan tugas berikut dengan benar, ringkas, jelas dan dikerjakan sendiri
1. Carilah di internet, apakah keuntungan dari AFTA.
2. Jelaskan perbedaan MEA dan AFTA
3. Jelaskan apa perbedaan antara pengeluaran modal (capital expenditures) dan pengeluaran pendapatan (revenue expenditures).
4. Coba anda tuliskan perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya.
5. Tuliskan 9 contoh entitas manufaktur yang Anda ketahui.
Jawab
1. Bagi
Indonesia sendiri, AFTA merupakan kerjasama yang menguntungkan. AFTA merupakan
peluang bagi kegiatan eksport komoditas pertanian yang selama ini dihasilkan
dan sekaligus menjadi suatu tantangan tersendiri untuk menghasilkan komoditas
yang kompetitif si pasar regional AFTA sendiri. Peningkatan daya saing ini akan
mendorong perekonomian Indonesia untuk semakin berkembang. AFTA juga merangsang
para pelaku usaha di Indonesia untuk menghasilkan barang yang berkualitas
sehingga dapat bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara-negara
ASEAN lainnya. AFTA juga dianggap dapat memberikan peluang bagi pengusaha kecil
dan menengah di Indonesia untuk mengekspor barangnya. Hal ini membuat para pelaku
usaha tersebut mendapatkan pasar untuk melempar produk-produknya selain di
pasar dalam negeri. Adanya kesempatan besar bagi para pelaku usaha di Indonesia
untuk lebih meningkatkan produk barangnya dari segi mutu juga mendorong
kesadaran para pengusaha-pengusaha di Indonesia untuk memiliki daya saing usaha
yang kuat.
2. Perbedaan AFTA dan MEA/AEC ![Image result for Perbedaan AFTA dan MEA/AEC](https://blognyaanjrah.files.wordpress.com/2015/07/penjelasan-lengkap-beda-masyarakat-ekonomi-asean-dengan-afta-perbedaan-antara-afta-dengan-afc-mea-dengan-afta.jpg?w=816&h=9999)
![Image result for Perbedaan AFTA dan MEA/AEC](https://blognyaanjrah.files.wordpress.com/2015/07/penjelasan-lengkap-beda-masyarakat-ekonomi-asean-dengan-afta-perbedaan-antara-afta-dengan-afc-mea-dengan-afta.jpg?w=816&h=9999)
3. Perbedaan
antara pengeluaran modal (capital expenditures) dan pengeluaran
pendapatan
![Image result for pengeluaran 2 modal dan pendapatan](https://docplayer.info/docs-images/42/105296/images/page_6.jpg)
4. Perbedaan akuntansi keuangan dengan
akuntansi biaya:
Akuntansi Keuangan
|
Akuntansi Biaya
|
|
Pemakai utama
|
Pihak
luar
|
Manajemen
|
Lingkup informasi
|
Perusahaan
secara keseluruhan
|
Bagian
dari perusahaan
|
Fokus informasi
|
Historis
|
Historis
dan masa datang
|
Rentang waktu
|
Kurang
fleksibel
|
Fleksibel
|
Kriteria penyusunan informasi
|
Dibatasi
standar akuntansi yang diterima umum
|
Sesuai
kebutuhan manajemen
|
Manfaat
|
Untuk
pengambilan keputusan oleh pihak luar
|
Untuk
perencanaan, pengen-dalian, dan pengambilan keputusan oleh manajemen
|
5.
Contoh Perusahaan Manufasktur di
Indonesia;
PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
PT
Siantar Top Tbk
PT
Delta Djakarta Tbk
PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT
Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
PT
Prashida Aneka Niaga Tbk
PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
PT
Sekar Laut Tbk
DAFTAR
PUSTAKA
TAWARAN PINJAMAN URGENT APLIKAT SEKARANG.
BalasHapusPeminjam Pinjaman yang dihormati,
Salam dari REBACCA ALMAL LOAN SYARIKAT.
Kami disahkan Peminjam pinjaman yang menawarkan pinjaman kepada orang-orang yang memerlukan pinjaman. Kami memberi pinjaman untuk projek, perniagaan, cukai, hutang, bil, dan banyak sebab lain. Kami beroperasi pada kadar faedah 2%. Ada lebih banyak untuk mendapatkan pinjaman daripada syarikat ini, jadi Adakah anda memerlukan pinjaman? Adakah anda dalam hutang? Adakah anda ingin memulakan perniagaan dan memerlukan modal? Adakah anda memerlukan pinjaman atau pembiayaan untuk apa-apa sebab? Bantuan anda akhirnya di sini, kerana kami memberi pinjaman kepada semua orang dengan kadar faedah yang murah dan berpatutan hanya 2%, jika berminat hubungi kami hari ini di: (rebaccaalmaloancompany@gmail.com) dan dapatkan pinjaman anda hari ini.
kami memberikan yang berikut;
*Pembaikan rumah
* Pinjaman Pencipta
* Pinjaman Kereta
* Pinjaman Penyatuan Hutang
* Talian Kredit
* Pinjaman Kedua
* Pinjaman Perniagaan
* Pinjaman Peribadi
* Pinjaman Antarabangsa.
Kami bersertifikat, boleh dipercayai, boleh dipercayai, cekap, pantas dan dinamik. Jika anda berminat sila hubungi kami melalui WhatsApp Number +14052595662
Semoga berjaya,
SYARIKAT PINJAMAN REBACCA ALMAL.